by: CITRAWEB SOLUSI TEKNOLOGI, PT
Aturan | Tentang Kami | Kontak Kami

Artikel

Network Redundant dengan MLAG Mikrotik

Selasa, 7 Mei 2024, 11:16:13 WIB
Kategori: Redundant Network

Salah satu permasalahan yang sering terjadi di jaringan komputer adalah downtime. Downtime merupakan suatu periode waktu di mana sistem, layanan, atau perangkat tidak beroperasi atau tidak tersedia untuk penggunaannya. Ini adalah waktu di mana sistem atau layanan tidak dapat diakses atau digunakan seperti biasanya. Downtime bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kegagalan power/listrik, kegagalan hardware, kegagalan sistem, kabel terputus, internet down, dan lain sebagainya.

Tentunya downtime pada jaringan bisa kita minimalisir dengan berbagai cara. Untuk mengatasi kegagalan power maka bisa menggunakan ups, kegagalan internet bisa menggunakan lebih dari satu provider dan mengkonfigurasi load balance atau failover, kegagalan hardware atau sistem bisa menggunakan VRRP.

Nah pada kesempatan kali ini, kami akan membahas network redundant menggunakan fitur baru di mikrotik yaitu MLAG.

MLAG atau Multi Chasis Link Aggregation Group merupakan sebuah teknologi yang digunakan dalam jaringan komputer untuk meningkatkan redundansi. Ini adalah metode di mana beberapa perangkat jaringan (biasanya switch atau router) dihubungkan secara paralel ke beberapa perangkat target lainnya.

Dalam konteks LAG/bonding biasa, semua link dari satu perangkat hanya terhubung ke satu perangkat target, yang dapat menciptakan agregasi link/redundant link. Namun, dengan MLAG, jika salah satu perangkat target mengalami kegagalan, perangkat jaringan lainnya masih dapat beroperasi secara normal, tentunya dengan adanya fitur ini dapat mengurangi downtime.

Untuk syarat menggunakan MLAG, maka Anda membutuhkan Router OS versi7, dan Fitur ini hanya tersedia pada perangkat CCR 2116, CCR 2216, CRS 5XX, dan semua serie CRS 3XX.

Untuk topologi yang digunakan pada artikel kali ini, kurang lebih seperti berikut:

Pada kasus ini, kami menggunakan 2 perangkat CCR 2216 dan 2 perangkat CRS 518. CCR 2216 digunakan sebagai client, untuk pengujian link, sedangkan MLAG di aktifkan pada CRS 518.

Konfigurasi:

Konfigurasi Bonding R1 dan R2

Konfigurasi awal yang bisa dilakukan adalah melakukan konfigurasi di sisi R1 dan R2. Tambahkan bonding pada interface sfp28-11 dan sfp28-12, kemudian konfigurasikan MLAG ID sesuai dengan topologi. Untuk R1 menggunakan MLAG ID 10 sedangkan R2 menggunakan MLAG ID 11.

Konfigurasi IP R1 dan R2

R1 dan R2 bisa di konfigurasikan dengan IP yang satu segmen, misal menggunakan 10.0.0.1/30 di sisi R1, dan R2 menggunakan 10.0.0.2/30. Pasang IP tersebut di interface bonding.

Konfigurasi Bonding SW1

Buat interface bonding untuk masing-masing interface yang menuju ke R1 dan R2. Interface Bonding dengan nama "R1" menggunakan port sfp28-15 (menuju ke R1) dan MLAG ID 10, sedangkan Bonding dengan nama "R2" untuk interface sfp28-16 (menuju ke R2) dan MLAG ID 11.

Setelah membuat interface Bonding dengan nama "R1" dan "R2", buat interface bridge, tambahkan interface R1, R2 dan interface ICCP yaitu qsfp28-1-1.

ICCP (Inter Chassis Control Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mengelola koneksi dan sinkronisasi antara dua atau lebih chassis perangkat jaringan. Protokol ini secara khusus dirancang untuk mendukung pengelompokan chassis yang disebut Multi-Chassis Link Aggregation Group (MLAG).

Langkah terakhir, aktifkan fitur MLAG pada menu Bridge, kemudian arahkan bridge yang digunakan dan interface ICCP.

Konfigurasi pada SW2, kurang lebih sama seperti SW1. Anda bisa ikuti langkah-langkah yang sudah di lakukan di atas.

Pengujian

Artikel ini juga sudah kami bahas pada youtube channel Mikrotik Indonesia, untuk detail konfigurasi, detail pengujian bisa Anda check langsung di youtube channel Mikrotik Indonesia




Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Redundant Network